MuslimahProduktif · Tentang Menulis

Menulis Dalam Rangka Taat

IMG_20181112_225910_020

Suatu hari, saya iseng bertanya ke suami saya,

“Abang, abang sukanya kalau liat adek lagi ngapain?”

“Nulis”

“Terus apa lagi?”

“Nulis”

“Terus apa lagi?”

“Nulis”

Nulis! Saat itu motivasi menulis saya sangat turun drastis, karena ada satu hal yang sangat mengusik pikiran saya dan membuat saya tidak menikmati proses menulis. Di sisi lain, ada suami saya yang terus mengingatkan untuk menulis setiap hari. Jadinya, kalau tidak menulis saya merasa jadi istri yang tidak taat. Takut Allah marah, suaminya cuma minta istrinya menulis, kok tidak mau? Menulis kan bukan sesuatu yang berat.

Pelan-pelan saya bangun kembali motivasi menulis saya, saya ingat-ingat kembali rasa bahagianya setiap kali saya selesai menulis, seperti dulu. Suami saya menjadi supporting system pertama, menyediakan segala kebutuhan agar saya bisa kembali menulis. Membantu mencari penyebab mengapa saya tidak semnagat menulis, lalu mencari solusi. Membelikan buku-buku yang ingin saya baca. Menjadi teman diskusi. Sampai-sampai dicarikan referensi tulisan-tulisan yang bagus untuk dipelajari.

Sekarang, suami saya adalah pembaca pertama dari setiap tulisan saya. Menjadi orang yang memberikan masukan dan sebagai QC-nya, apa yang sebaiknya ditambahkan, dan dihilangkan. Suami saya yang menjadi teman diskusi terkait tema tulisan untuk hari ini, dan memberikan saran untuk esok hari. Kalau ada tulisan saya yang bertemakan kesehatan, sebenarnya itu adalah tantangan yang diberikan oleh suami saya.

Dulu, waktu saya sedang tidak semangat untuk menulis, setiap kali saya menginginkan sesuatu, selalu ada syaratnya, yaitu nulis. Kalau sudah jadi satu tulisan, barulah dibelikan apa yang saya inginkan. Tapi sekarang tidak lagi, Alhamdulillah saya sudah memperbaiki motivasi internal saya dalam menulis. Tanpa hadiah dari suami pun, saya akan semangat untuk menulis.

Semoga enggak surut lagi semangat menulisnya, doakan saya istiqomah yaaa.

Dan, mohon doanya juga untuk suami saya agar Allah selalu menyayanginya atas segala usahanya mencintai istrinya yang banyak kurangnya ini.

Kamu, coba tanyakan pertanyaan yang sama pada orang-orang terdekatmu, ya! (ortu, suami/istri, sahabat)

Siapa tau Allah menitipkan energi yang tak terhingga kedalam hatimu.

Selamat mencoba 🙂

Leave a comment