Uncategorized

Jadi Ibu Yang Asik di Ajak Ngobrol

Beberapa waktu lalu saya mendapat cerita dari seorang ibu yang heran terhadap anaknya yang tidak pernah mau berbagi cerita padanya. Padahal, sepengetahuan saya, ibu ini sangat baik dan siap menyediakan segalanya untuk anak tersebut. Kasih sayang yang paripurna menurut saya. Tapi singkat cerita, akhirnya saya sadar mengapa hal itu terjadi. Dan ini akan saya jadikan pelajaran berhaga saat mendampingi anak-anak saya kelak.

Saat anak bercerita tentang masalahnya, sebagai ibu kita tidak boleh menghakami.

Contohnya : “Kok atm-ku hilang yaa ma”

Respon : “ternyata kamu lebih parah yaaa dari si A”

Contoh 2 : “bukunya kemarin ada disini, pas dipindahin malah hilang, enggak tau keselip dimana”

Respon : “kok kamu masih muda sudah pikun kayak orang tua aja”.

Olalaaa, kalau begitu respon yang kita berikan pada anak kita, pantesan saja pada akhirnya anak kita gak pernah mau cerita sama kita.

Bayangin kalau misalnya anak kita dapat respon sejenis setiap hari, kan kasian dia lama-lama bisa stress dan akhirnya enggak percaya kalau ibunya sendiri bisa membantu meringankan bebannya.

Day by day, jangan heran kalau anak kita nantinya enggak pernah mau cerita tentang apapun ke kita lagi.

Seorang anak itu butuh didengarkan aja sebenarnya, agar dia merasa ada sang ibu yang siap melindunginya dan siap mendampinginya menghadapi masalah apapun. Cukup dengar dan dampingi untuk solusi dia bisa menemukan sendiri. Stop deh keran kata-kata menghakimi untuk anak kita.

In addition, walaupun nanti kita sedang sangat lelah, misalnya pulang kerja. Lalu sang anak membutuhkan kita, kita harus selalu ready memberikan full attention untuk mereka.

Ingat, karena tugas utama kita itu menjadi sekolah pertama dan utama buat anak-anak kita. Apapun yang kita lakukan akan menjadi contoh bagi dirinya kelak. Untuk itu, kita harus menjadi role model terbaik bagi mereka. Berjuang!

Jangan mengorbankan perasaan mereka untuk rasa lelah kita. Anak adalah klien utama kita, bersama dengan suami juga.

Hari ini, saya ingin memanjatkan doa agar bisa menjadi pendengar yang baik untuk setiap cerita anak-anak kelak. Dan semoga aktivitas berbagi cerita itu akan langgeng sampai saya menutup mata.

Dan semoga bisa menjadi ibu yang bisa diandalkan untuk segala kebutuhan anak, baik itu emotionally, financially, physically and spritually.

Aamiinn….

I love you my baby!

Leave a comment